A. Vaksin BCG, untuk mencegah vaksin tuberkulosis alias penyakit TBC
yang menyerang pernafasan manusia, oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis.
B. Vaksin pencegah toksoid difteri, yang juga menyerang saluran
pernafasan atas manusia, akibat bakteri Corymebacterium diphteriae. Cara
penularannya secara airborne dari percikan cairan manusia.
C. Vaksin pertussis, yang menimbulkan batuk-batuk parah pada manusia
melalui bakteri Bortella pertussis. Kawasan padat penduduk sangat rawan
atas penyakit ini, dengan gejala awal serupa flu.
D. Vaksin pneumonia, yang menyerang jaringan lobus-alveoli paru-paru
manusia, yang disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae. Jika
dibiarkan, penyakit ini umum menimbulkan komplikasi meningitis dan
selulitis.
E. Vaksin pneumonia konjugasi, berawal dari kekurangan efektivitas
vaksin polisakarida yang 23 valent. Karena itulah perlu di-”gandeng”
(konjugasi) dengan protein untuk membasmi perkembangan bakteri
Streptococcus pnemonia.
F. Vaksin hemofilus influenza, mencegah penyakit akibat serangan
bakteri Haemophillus influenza B, yang menyerang infeksi pada semua
jaringan berlendir manusia, terutama anak-anak.
G. Vaksin meningitis, yang ditujukan mencegah serangan pada selaput
otak manusia, akibat serangan bakteri Neiiseria meningitidis atau N
meningococcus. Penyakit ini bisa berkembang menjadi pandemi.
H. Vaksin kolera, mengatasi serangan bakteri Vibrio chollera pada
saluran pencernaan manusia. Indonesia sukses mengatasi ini, terutama
saat tsunami Aceh terjadi pada akhir 2004 di pengungsian.
I. Vaksin demam tifus, akibat serangan bakteri Salmonella tiphi,
yang menyebar melalui sisa-sisa ekskret alias kotoran manusia. Penyakit
tifus sangat terkait dengan sanitasi lingkungan pemukiman manusia.
J. Vaksin polio, yang jika tidak diterapkan pada manusia berujung
pada kelumpuhan permanen. Presiden Amerika Serikat, Franklin D
Roosevelt, menderita polio sehingga harus beraktivitas di kursi roda.
K. Vaksin campak, mengatasi penyakit yang disebabkan virus dari
genus Morbilivirus, famili Paramyxoviridae. Virus ini bersifat airborne
melalui percikan cairan tubuh pengidap.
L. Vaksin mump alias gondongan, yang disebabkan virus genus
Rubulavirus, famili Paramyxoviridae. Menular melalui air liur, kontak
langsung, bahan muntah, dan urin penderita.
M. Vaksin rubella, mencegah penyakit kulit parah berupa bintil
kemerahan, disebabkan virus dari genus Rubivirus, famili Togavirus.
Penyakit ini menular melalui saluran pernafasan atas dan bisa
menimbulkan limpa bengkak.
O. Vaksin hepatitis, salah satu jenis vaksin paling ternama. Ada
beberapa jenis vaksin hepatitis ini, yaitu hepatitis A, hepatitis B yang
dikembangkan PT Bio Farma menjadi vaksin Hepatitis B Rekombinan.
P. Vaksin influenza, yang belakangan ini semakin dipentingkan banyak
negara terutama setelah serangan banyak penyakit terkait influenza.
Penyakit akibat virus ini tergolong penyakit kuno yang terus berkembang,
terkini adalah virus flu burung dengan berbagai variannya.
Q. Vaksin rabies, pencegah penyakit yang banyak ditularkan melalui
hewan berdarah panas. Bali merupakan satu provinsi yang paling gencar
memberantas penyakit rabies ini. Penyakit ini menyumbang besar atas
pemahaman virologi, dirintis oleh Louis Pasteur. Disebabkan virus famili
Rhaboviridae.
R. Vaksin cacar, pencegah penyakit akibat virus variola, yang
termasuk penyakit kuno dalam peradaban manusia. Seorang faraoh ternama
Mesir Kuno, Faraoh Ramses V, diketahui meninggal akibat cacar ini.
S. Vaksin kanker serviks, guna mencegah kanker mulut rahim
perempuan, akibat virus Human Papilloma Virus. Indikasi awal bisa
ditempuh melalui pemeriksaan kesehatan seturut metode pap smear.
Sumber: http://www.antaranews.com/berita/390862/mengenal-berbagai-jenis-vaksin
Jumat, 15 November 2013
Jenis-Jenis Vaksin
Diposting oleh Unknown di 14.32
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar